Itulah sedikit contoh perintah dan larangan dari Allah SWT.
Saat ini kita menyaksikan masih banyak perintah Allah SWT yang belum diamalkan
dan berbagai larangan Allah yang masih dilanggar, terutama syariah Islam yang
berkaitan dengan pengaturan kehidupan bermasyarakat dan bernegara, baik dalam
bidang pemerintahan, ekonomi, sosial, hukum pidana, pendidikan, politik luar
negeri dsb.
Belum diamalkannya syariah Islam secara kaffah dalam
kehidupan kita inilah yang menyebabkan kehidupan kaum muslimin saat ini terpuruk,
terjajah, hancur dan tertindas. Saudara-saudara kita di Palestina, Suriah,
Iraq, Afghanistan, Xinjiang, Chechnya, Rohingya, Thailand Selatan, Filipina
Selatan dsb, mereka dijajah, disiksa, dibantai dan banyak yang diusir dari
negerinya, tanpa ada yang melindungi dan membelanya.
Di Indonesia, rakyat semakin miskin dan melarat, harga-harga
kebutuhan pokok yang terus membumbung tinggi, pendidikan mahal tapi kualitasnya
rendah, kekayaan alam kita dikeruk dan dikuras habis oleh korporasi-korporasi
asing, layanan kesehatan makin mahal, pergaulan pemuda dan pemudinya semakin
rusak, korupsi kian merajalela, kerusakan lingkungan yang semakin parah, dan
sebagainya.
Pangkal keterpurukan ini adalah karena umat Islam telah
banyak menyimpang dari aturan Allah SWT atau berpaling dari Al-Qur’an. Keadaan
itu telah diterangkan oleh Allah SWT dalam QS. Thaha 124 yang artinya :
“Siapa saja yang berpaling dari
peringatan-Ku maka sesungguhnya baginya kehidupan yang sempit dan Kami akan
mengumpulkan dia pada Hari Kiamat nanti dalam keadaan buta…”.
Menurut Imam Ibnu Katsir makna “berpaling dari
peringatan-Ku” adalah: menyalahi perintah-Ku dan apa yang Aku turunkan
kepada Rasul-Ku, melupakannya dan mengambil petunjuk dari selainnya (Tafsir
al-Quran al-‘Azhim, V/323).
Sedangkan penghidupan yang sempit tidak lain adalah
kehidupan yang semakin miskin, melarat, sengsara, menderita, terjajah,
teraniaya, tertindas dan sebagainya, sebagaimana yang kita saksikan dan rasakan
sekarang ini di dunia Islam.
Rasulullah SAW menggambarkan bahwa setiap penyimpangan
terhadap syariah Islam akan menyebabkan turunnya azab dari Allah SWT.
إِذَا ظَهَرَ الزِّنَا وَالرِّبَا فِي
قَرْيَةٍ ، فَقَدْ أَحَلُّوا بِأَنْفُسِهِمْ عَذابِ اللهِ
“Apabila
zina dan riba telah merajalela di suatu negeri, berarti penduduk negeri
tersebut telah meminta Allah untuk menurunkan azab bagi mereka” (HR.
Al-Hakim).